Category: Bunga di Indonesia


<!– @page { margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } A:link { so-language: zxx } –>

“kembaran” mawar ini kerap pula disebut Lisianthus. Bunga cantik ini sudah terlebih dahulu dikenal di Jepang, sebagai bunga potong atau bunga hias. Di Indonesia sendiri, bunga ini terbilang masih pendatang baru. Itu sebabnya belum banyak yang mengenalnya.

Eustoma menyukai udara yang sejuk. Jadi, bunga ini paling mudah ditemukan di daerah dataran tinggi. Ketika pertama kali melihat, Anda, seperti halnya banyak orang lainnya, mungkin akan terkecoh. Bentuk bunganya mirip dengan mawar. Tak heran, banyak orang mengira Eustoma atau Lisianthus ini adalah salah satu jenis mawar.

Eustoma berasal dari Amerika Selatan. Ia menyukai sinar matahari, namun hanya dapat tumbuh subur pada area berudara sejuk. Bunganya memiliki beragam warna, termasuk warna biru yang tidak ditemukan pada spesies mawar.

Belakangan, di Indonesia, Eustoma mulai banyak dilirik sebagai bunga hias. Rangkaian bunga ini banyak digunakan untuk dekorasi hotel, restoran, dan pernikahan. Atau bisa ditempatkan di rumah, sekadar untuk mempercantik ruangan.

Setiap tangkai bunga Eustoma, setelah dipotong, mampu bertahan selama maksimal tiga minggu, sehingga tak perlu repot sering mengganti bunga, untuk menghias ruangan.

Menjadikannya tanaman pot pun bisa. Sediakan saja media tanam yang lembap dengan drainase yang baik. Tempatkan Eustoma di area yang kaya sinar matahari. Mudah, kan?

Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) adalah salah satu bunga nasional Indonesia. Pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani Belanda, Dr. C.L. Blume.

Tanaman anggrek ini tersebar luas mulai dari Malaysia, Indonesia, Filipina, Papua, hingga ke Australia. Cara hidupnya secara epifit dengan menempel pada batang atau cabang pohon di hutan-hutan dan tumbuh subur hingga 600 meter di atas permukaan laut.

Karakteristik tanaman

Anggrek bulan termasuk dalam tanaman anggrek monopodial yang menyukai sedikit cahaya matahari sebagai penunjang hidupnya. Daunnya berwarna hijau dengan bentuk memanjang. Akar-akarnya berwarna putih dan berbentuk bulat memanjang serta terasa berdaging. Bunganya memiliki sedikit keharuman dan waktu mekar yang lama serta dapat tumbuh hingga diameter 10 cm lebih.

Anggrek di Taman Nasional Komodo

Anggrek merupakan kelompok tumbuhan yang unik dengan berbagai tipe bunga, daun, dan ‘gaya hidup’. Bunga anggrek sangat bervariasi dalam hal bentuk, ukuran, warna, dll. Demikian juga dengan daun, bervariasi dari berdaun pensil (bulat panjang) sampai berdaun lebar. Cara hidup anggrek juga bermacam-macam, ada yang epifit (menempel pada batang pohon atau tumbuhan lain), hidup di tanah (terrestrial), hidup secara amoebofit, bahkan ada yang hidup di dalam atau bawah tanah. Foto di atas adalah anggrek Vanda limbata di Loh Liang, Pulau Komodo.
Meskipun sebagian besar daratan di Taman Nasional Komodo termasuk kering, namun kawasan ini memiliki lebih dari 30 jenis anggrek. Kebanyakan anggrek-anggrek tersebut hidup di hutan pegunungan yaitu Gunung Ara dan Gunung Satalibo di Pulau Komodo. Anggrek yang paling mudah dijumpai di hutan dataran rendah terutama di kawasan wisata (Loh Liang da Loh Buaya) adalah anggrek Vanda limbata. Bunga anggrek yang berwarna kemerahan ini mekar hampir sepanjang tahun, tidak seperti kebanyakan anggrek hutan lain yang hanya mekar satu atau dua kali dalam setahun. Anggrek lain yang dapat dijumpai di hutan monsoon kawasan wisata terutama Loh Liang, Pulau Komodo adalah 2 jenis anggrek Dendrobium dengan bunga berwarna putih dan orange. Anggrek Dendrobium putih mekar sekitar bulan Juni, sedangkan Dendrobium orange mekar sekitar bulan September, kadang dijumpai mekar juga ada bulan Januari. Foto Anggrek di bawah ini adalah Disperis javanica J.J.Sm., satu-satunya jenis anggrek terestrial yang pernah dijumpai di kawasan TN Komodo, dijumpai di kaki Gunung Ara, Pulau Komodo (atas kiri); salah satu anggrek Nervilia sp yang berdaun lebar (atas kanan), dapat dijumpai di Loh Sebita (P. Komodo), Loh Baru dan Loh Dasami (P. Rinca); dan salah satu anggrek Dendrobium sp yang hanya dijumpai di Gunung Ara, Pulau Komodo (bawah).

Nelumbo nucifera

Seroja atau lotus merupakan tanaman air yang tumbuh di lumpur pada kolam yang dangkal, laguna, rawa-rawa dan ladang yang basah. Merupakan tanaman asli dari Timur Tengah, Asia , Australia dan New Guinea. Tanaman ini dapat tumbuh pada ketinggian hingga 6 meter, tergantung pada kedalaman air

Bunga Seroja sendiri berbentuk besar dan menarik dengan banyak kelopak. Berwarna cenderung pink kemerah-merahan, atau putih. Benangsarinya berwarna kuning dan memenuhi bagian kelopak. Bunga ini disucikan dalam agama Budha dan Hindu dan sering digambarkan pada seni dan litelatur Asia Selatan.

Akarnya merupakan akar Rimpang dimana ia menancap dengan kuat di dalam lumpur dibawah permukaan air. Tanaman ini memiliki batang yang panjang dimana bunganya terpasang  diatas batang. Terdapat lubang-lubang udara pada rimpang ini, jika diiris setiap irisannya akan nampak seperti sepotong keju Swiss yang berlubang-lubang.

Daunnya  berbentuk lembaran dan lebarnya dapat mencapai 90 cm. Mereka mengapung atau menonjol diatas permukaan air. Memiliki tangkai daun yang panjang dimana tersebar dengan benjolan kecil. Permukaan daun mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan daun membentuk butiran air.

Sedangkan Bibit Seroja memiliki stuktur yang keras dan berwarna coklat gelap. Mereka memiliki bentuk yang bervariasi mulai dari bulat, oval hingga membujur. Biji Seroja ini juga tercatat sebagai biji tertua dalam sejarah.

Semua bagian dari tanaman tearatai ini dapat dimakan. Akar rimpang ini dapat dimakan dalam berbagai hidangan lezat. Daun, tangkai serta bunga terkadang  dimakan sebagai sayuran.

Jenis
Nelumbo nucifera : Lotus India, juga dikenal sebagai kacang dari India dan Seroja suci agama Hindu dan Budha. Merupakan bunga nasional India dan Vietnam. Akarnya dan biji juga digunakan secara luas dalam masakan Asia.

Seroja atau lotus (Nelumbo nucifera Gaertn.) adalah spesies tumbuhan air tahunan dari genus Nelumbo yang berasal dari India. Di Indonesia tanaman ini sering kali disebut teratai (Nymphaea) walaupun sebenarnya keduanya tidak berkerabat. Seroja memiliki tangkai bunga tegak dan bunganya tidak mengapung di permukaan air, sebagaimana pada teratai. Seroja pernah dikenal dengan nama binomial Nelumbium speciosum (Willd.) atau Nymphaea nelumbo.

Tangkai berbentuk tabung yang kosong di tengahnya untuk jalan lewat udara. Daun terdapat di permukaan air, keluar dari tangkai yang berasal dari rimpang yang berada di dalam lumpur pada dasar kolam, sungai, atau rawa. Tinggi tanaman sekitar satu meter hingga satu setengah meter.

Daun tumbuh ke atas, tinggi di atas permukaan air. Daun berbentuk bundaran penuh tanpa potongan, bergelombang di bagian tepi, dengan urat daun berkumpul ke tengah daun. Diameter daun dapat mencapai 60 cm. Permukaan daun mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan daun membentuk butiran air.

Bunga dengan diameter sampai 20 cm. berwarna putih bersih, kuning atau merah jambu, keluar dari tangkai yang kuat menjulang di atas permukaan air. Bunga mekar di bulan Juli hingga Agustus.

Ada beberapa kultivar seroja dengan bentuk dan warna bunga yang beragam. Lotus (genus Nelumbo) merupakan lambang negara India

Rosa canina

<!– @page { margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } A:link { so-language: zxx } –>Mawar yang cantik merupakan tanaman semak dari jenis Rosa. Nama Rose atau mawar juga diambil dari sana. Bunga ini terdiri dai 100 species yang banyak tumbuh di daerah sejuk. Umumnya mawar memiliki duri dan tumbuh memanjat, tingginya dapat mencapai 2 – 5 meter.

Memiliki batang berduri yang berbentuk seperti pengait. Fungsinya sebagai pegangan ketika merambat atau memanjat pada tumbuhan lain.  Ada juga beberapa spesies mawar mempunyai duri yang lurus dan tajam seperti jarum, tetapi ada juga durinya lunak.

Sebetulnya, Mawar bukanlah tanaman tropis. Mawar berasal dari dataran Cina, Timur Tengah dan Eropa Timur. Tetapi dalam perkembangannya, menyebar luas di daerah-daerah beriklim dingin (sub-tropis) dan panas (tropis).

Beberapa spesies bunga mawar dapat menghasilkan buah rose hips, diantaranya seperti species Canina Roses dan Rugosa Roses. Rose hips adalah buah agregat yang dihasilkan oleh bunga, biasanya berkembang dari bunga yang memiliki banyak putik. Buah rose hips ini merupakan sumber vitamin C alami.

Jenis Mawar

Jika dilihat dari bentuk dan sifat pertumbuhannya mawar dapat dikategorikan dalam 4 kelompok. Diantaranya, mawar semak, mawar kerdil, mawar pohon dan mawar liana.

Mawar semak (Shrub Roses) biasanya ditanam sebagai pagar sedangkan Mawar Kerdil (Baby Roses) biasanya ditanam dalam pot. Sedangkan Mawar liana tumbuh secara merambat.

Jadi bunga mawar ini dapat digunakan untuk tanaman hias kebun atau taman (outdoor) juga untuk tanaman hias pot (outdoor and indoor).

Cara Menanam Mawar

Tidak ada perawatan khusus untuk menanam Bunga Mawar. Anda hanya memerlukan media tanam berupa tanah yang berhumus serta drainase yang baik. Sekedar tips, pilihlah lokasi tanam yang memiliki sinar matahari cukup dan jangan menggunakan media tanam yang terlalu gembur atau berpasir. Ini semua agar mawar tumbuh subur dan kerap berbunga.

Anda dapat memperbanyak tanaman ini dengan setek, okulasi, cangkok dan biji. Jangan lupa lakukan pemangkasan secara berperiode serta berilah pupuk perangsang bunga dengan teratur sehingga mawar rajin berbunga. Untuk pemangkasan sebaiknya dilakukan pada musim hujan agar tunas segera tumbuh dan kuntum bunga baru akan bermunculan.

Sedangkan untuk menanam Mawar dalam pot, maka Anda harus memperhatikan media tanam yang digunakan. Anda dapat menggunakan perbandingan 1:1:1/4 untuk tanah, pupuk dan pasir. Agar Mawar terbebas dari penyakit, Anda dapat kukus terlebih dahulu media tanam yang hendak digunakan. Kemudian pilih pot, akan lebih baik pot berbahan tanah liat.  Letakkan batu-batu kecil atau potongan batu bata di dasar pot agar air dapat meresap keluar. Rajinlah untuk memotong akar tanaman dang anti media tanam setiap 1-2 tahun sekali agar tanaman tumbuh subur.

Manfaat Mawar

* Sebagai tanaman hias, baik tanaman hias di taman ataupun pot.

* Sebagai Bunga potong. Contoh : kelompok mawar Holland (Rosa indica fragrans hybrids) atau mawar Hybrid Tea, kelompok mawar Floribunda, dan kelompok mawar Grandiflora.

* Sebagai Bunga tabur. Hampir semua jenis mawar dapat digunakan sebagai bunga tabur.

* Sebagai bahan baku Parfum. biasanya digunakan mawar jenis mawar teh (Tea Roses)

* Sebagai bahan baku obat. Hampir semua jenis mawar yang mengandung zat antibiotika bisa digunakan.

* Sebagai bahan makanan dan minuman.

<!– @page { margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } A:link { so-language: zxx } –>Mawar adalah tanaman semak dari genus Rosa sekaligus nama bunga yang dihasilkan tanaman ini. Mawar liar yang terdiri lebih dari 100 spesies kebanyakan tumbuh di belahan bumi utara yang berudara sejuk. Spesies mawar umumnya merupakan tanaman semak yang berduri atau tanaman memanjat yang tingginya bisa mencapai 2 sampai 5 meter. Walaupun jarang ditemui, tinggi tanaman mawar yang merambat di tanaman lain bisa mencapai 20 meter.

Sebagian besar spesies mempunyai daun yang panjangnya antara 5-15 cm, dua-dua berlawanan (pinnate). Daun majemuk yang tiap tangkai daun terdiri dari paling sedikit 3 atau 5 hingga 9 atau 13 anak daun dan daun penumpu (stipula) berbentuk lonjong, pertulangan menyirip, tepi tepi beringgit, meruncing pada ujung daun dan berduri pada batang yang dekat ke tanah. Mawar sebetulnya bukan tanaman tropis, sebagian besar spesies merontokkan seluruh daunnya dan hanya beberapa spesies yang ada di Asia Tenggara yang selalu berdaun hijau sepanjang tahun.

Bunga terdiri dari 5 helai daun mahkota dengan perkecualian Rosa sericea yang hanya memiliki 4 helai daun mahkota. Warna bunga biasanya putih dan merah jambu atau kuning dan merah pada beberapa spesies. Ovari berada di bagian bawah daun mahkota dan daun kelopak.

Bunga menghasilkan buah agregat (berkembang dari satu bunga dengan banyak putik) yang disebut rose hips. Masing-masing putik berkembang menjadi satu buah tunggal (achene), sedangkan kumpulan buah tunggal dibungkus daging buah pada bagian luar. Spesies dengan bunga yang terbuka lebar lebih mengundang kedatangan lebah atau serangga lain yang membantu penyerbukan sehingga cenderung menghasilkan lebih banyak buah. Mawar hasil pemuliaan menghasilkan bunga yang daun mahkotanya menutup rapat sehingga menyulitkan penyerbukan. Sebagian buah mawar berwarna merah dengan beberapa perkecualian seperti Rosa pimpinellifolia yang menghasilkan buah berwarna ungu gelap hingga hitam.

Pada beberapa spesies seperti Rosa canina dan Rosa rugosa menghasilkan buah rose hips yang sangat kaya dengan vitamin C bahkan termasuk di antara sumber vitamin C alami yang paling kaya. Buah rose hips disukai burung pemakan buah yang membantu penyebaran biji mawar bersama kotoran yang dikeluarkan. Beberapa jenis burung seperti burung Finch juga memakan biji-biji mawar.

Pada umumnya mawar memiliki duri berbentuk seperti pengait yang berfungsi sebagai pegangan sewaktu memanjat tumbuhan lain. Beberapa spesies yang tumbuh liar di tanah berpasir di daerah pantai seperti Rosa rugosa dan Rosa pimpinellifolia beradaptasi dengan duri lurus seperti jarum yang mungkin berfungsi untuk mengurangi kerusakan akibat dimakan binatang, menahan pasir yang diterbangkan angin dan melindungi akar dari erosi. Walaupun sudah dilindungi duri, rusa kelihatannya tidak takut dan sering merusak tanaman mawar. Beberapa spesies mawar mempunyai duri yang tidak berkembang dan tidak tajam.

Mawar dapat dijangkiti beberapa penyakit seperti karat daun yang merupakan penyakit paling serius. Penyebabnya adalah cendawan Phragmidium mucronatum yang menyebabkan kerontokan daun. Penyakit yang tidak begitu berbahaya seperti Tepung Mildew disebabkan cendawan Sphaerotheca pannosa, sedangkan penyakit Bercak Hitam yang ditandai timbulnya bercak-bercak hitam pada daun disebabkan oleh cendawan Diplocarpon rosae. Mawar juga merupakan makanan bagi larva beberapa spesies Lepidoptera.

Mawar tumbuh subur di daerah beriklim sedang walaupun beberapa kultivar yang merupakan hasil metode penyambungan (grafting) dapat tumbuh di daerah beriklim subtropis hingga daerah beriklim tropis.Selain sebagai bunga potong, mawar memiliki banyak manfaat, antara lain antidepresan, antiviral, antibakteri, antiperadangan, dan sumber vitamin C. Minyak mawar adalah salah satu minyak atsiri hasil penyulingan dan penguapan daun-daun mahkota sehingga dapat dibuat menjadi parfum. Mawar juga dapat dimanfaatkan untuk teh, jelly, dan selai.

MACAM2 MAWAR :

<!– @page { margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } A:link { so-language: zxx } –>Mawar Taman secara umum digolongkan menjadi 3 kelompok besar:

  • Wild roses (Mawar Liar): asalnya tumbuh liar, bentuk bunga sederhana, sudah dikenal manusia sejak zaman dulu. Beberapa spesies mawar terkemuka yang disebut di atas dan beberapa hibrida yang dihasilkannya merupakan contoh mawar liar.

  • Old Garden Roses: tanaman hasil persilangan sebelum diperkenalkannya Hybrid Tea di tahun 1867. Bentuk bunga unik dan berbau harum. Berikut ini adalah jenis-jenis mawar Old Garden disusun menurut urutan umur dari yang paling tua:

    • Alba: “mawar putih” hasil persilangan Rosa arvensis dengan Rosa alba. Alba merupakan contoh Mawar Taman yang paling tua, dibawa ke Inggris oleh bangsa Romawi kuno. Berbunga setahun sekali. Contoh: ‘Semi-plena’, ‘White Rose of York’.

    • Gallica: hasil persilangan dari Rosa gallica yang berasal dari Eropa bagian tengah dan selatan. Berbunga sekali di musim panas. Contoh: ‘Cardinal de Richelieu’, ‘Charles de Mills’, ‘Rosa Mundi’ (Rosa gallica versicolor).

    • Damask – dibawa ke Eropa dari Persia oleh Robert de Brie sekitar tahun 1254 dan tahun 1276. Mawar jenis Summer Damasks (persilangan antara mawar Gallica dengan Rosa phoenicea) berbunga sekali di musim panas. Mawar jenis Autumn Damasks (persilangan antara Gallica dengan Rosa moschata) berbunga di musim gugur. Contoh: ‘Ispahan’ dan ‘Madame Hardy’.

    • Centifolia atau dikenal juga sebagai Provence: secara harafiah berarti “seribu daun mahkota” adalah hasil pemuliaan di abad ke-17 di Belanda. Berbunga setahun sekali, misalnya: ‘Centifolia’ dan ‘Paul Ricault’.

    • Moss: masih kerabat dekat Centifolia, batang dan daun-daun kelopak seperti ditumbuhi lumut berwarna hijau. Berbunga setahun sekali. Contoh: ‘Comtesse de Murinais’, ‘Old Pink Moss’.

    • China: dapat berbunga berkali-kali sepanjang musim panas hingga akhir musim gugur. Ada 4 jenis (‘Slater’s Crimson China’ 1792, ‘Parsons’ Pink China’ 1793, ‘Hume’s Blush China’ 1809, dan ‘Parks’ Yellow Tea Scented China’ 1824) yang dibawa masuk ke Eropa pada akhir abad ke-18 dan abad ke-19. Jenis-jenis ini kemudian dimuliakan menjadi mawar Old Garden yang dapat berbunga berkali-kali, seperti ‘Old Blush China’ dan ‘Mutabilis’.

    • Portland: dinamakan untuk mengenang Duke of Portland menerima mawar dari Italia di tahun 1800). Mawar yang sering dikenal sebagai ‘The Portland Rose’ (nama lain: Rosa paestana atau ‘Scarlet Four Seasons’ Rose’) merupakan moyang mawar Portland. Contoh: ‘James Veitch’, ‘Rose de Rescht’, ‘The Portland Rose’.

    • Bourbon: Mawar yang berasal dari l’Île de Bourbon (sekarang disebut Réunion, koloni Perancis di Lautan Hindia) diperkenalkan di Perancis pada tahun 1823. Hasil persilangan ‘Autumn Damask’ dan ‘Old Blush China’. Berbunga berkali-kali. Contoh: ‘Louise Odier’, ‘Mme. Pierre Oger’, ‘Zéphirine Drouhin’.

    • Hybrid Perpetual: Mawar yang banyak dijumpai di Inggris pada zaman Victoria, merupakan keturunan dari Bourbon. Berbunga berkali-kali. Contoh: ‘Ferdinand Pichard’, ‘Reine Des Violettes’.

    • Tea: Mawar hasil persilangan ‘Hume’s Blush China’ atau ‘Parks’ Yellow Tea Scented China’ dengan berbagai jenis Bourbon dan Noisette. Berbunga berkali-kali walaupun tidak selalu berbau harum seperti teh. Contoh: ‘Lady Hillingdon’.

    • Bermuda “Mysterious” Roses (Mawar “Misterius” Bermuda): kelompok yang terdiri dari beberapa lusin Mawar asal Bermuda yang sudah dibudidayakan paling tidak selama satu abad di Bermuda sewaktu “ditemukan.” Kemungkinan besar Mawar Bermuda merupakan percabangan atau kultivar Mawar Old Garden yang dibuang karena dianggap tidak bisa dipakai. Mawar Bermuda mempunyai nilai ekonomi yang tinggi karena bisa ditanam di daerah tropis dan semi tropis. Mawar jenis ini dapat berbunga dalam cuaca panas dan lembab. Tahan terhadap kerusakan disebabkan oleh Nematoda dan penyakit Bercak Hitam yang menjadi ancaman budidaya mawar di iklim panas dan lembab. Mawar Bermuda disebut “mawar misterius” karena nama asli jenis ini sudah tidak diketahui lagi dan hanya diberi nama berdasarkan nama pemilik taman.

  • Climbing Roses (Mawar Memanjat): kelompok yang suka merambat di pagar atau bangunan kanopi, misalnya: Ayrshire, Climbing China, Laevigata, Sempervirens, Noisette, Boursault, Climbing Tea, dan Climbing Bourbon.

  • Shrub Roses (Mawar Semak): kelompok dengan kebiasaan semi-memanjat, merambat pada pagar dan bangunan kanopi. Bunga kecil sampai sedang, mekar tahan lama.

  • Modern Garden Roses (Mawar Modern Garden): Keturunan dari mawar Old Garden dan bentuknya beraneka ragam. Kelompok ini dibagi-bagi berdasarkan ukuran tanaman dan ciri khas bunga, misalnya: “tanaman semak dengan bunga besar,” tanaman semak dengan bunga besar berulang kali,” “bunga berkelompok,” “menjalar, bunga berulang kali,” “semak pendek, berbunga sekali.” Sebagian besar kultivar model mutakhir dapat digolongkan ke dalam 2 kelompok:

    • Hybrid Tea: Mawar yang ideal untuk bunga potong karena satu batang bisa menghasilkan 5 sampai 6 bunga. Bunga berukuran besar dan anggun, memiliki daun mahkota yang tersusun rapat dan pinggirannya sedikit terlipat ke luar (lihat foto), sering ditanam di kebun-kebun kecil dan disematkan pada jas sewaktu menghadiri upacara pernikahan.

    • Floribunda: bunga kecil-kecil yang merupakan kelompok dari 10 bunga atau lebih pada satu batang. Bunga yang rimbun mencolok dari kejauhan sehingga bagus untuk ditanam di taman-taman umum dan ruang-ruang terbuka lainnya.

  • Buck Roses: namanya diambil dari nama Profesor Griffith Buck (ahli hortikultura dari Iowa State University) yang memuliakan lebih dari 90 varietas mawar. Buck roses tahan terhadap penyakit dan keganasan musim dingin.

  • English Roses: kelompok yang merupakan hasil hibrida antara mawar Old Garden dan mawar modern. Bunga berbau harum dan berbunga berulang kali.

  • Miniature Roses: kelompok dengan bunga berukuran mini (diameter 2-5 cm) dan berbunga berulang kali.

Mawar yang dikenal di Indonesia sebagian besar adalah mawar jenis Hybrid Tea dan Medium.

Pucuk jati dan buahnya

<!– @page { margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } A:link { so-language: zxx } –>Jati adalah sejenis pohon penghasil kayu bermutu tinggi. Pohon besar, berbatang lurus, dapat tumbuh mencapai tinggi 30-40 m. Berdaun besar, yang luruh di musim kemarau.

Jati dikenal dunia dengan nama teak (bahasa Inggris). Nama ini berasal dari kata thekku dalam bahasa Malayalam, bahasa di negara bagian Kerala di India selatan. Nama ilmiah jati adalah Tectona grandis L.f.

Jati dapat tumbuh di daerah dengan curah hujan 1 500 – 2 000 mm/tahun dan suhu 27 – 36 °C baik di dataran rendah maupun dataran tinggi.[1] Tempat yang paling baik untuk pertumbuhan jati adalah tanah dengan pH 4.5 – 7 dan tidak dibanjiri dengan air.[2] Jati memiliki daun berbentuk elips yang lebar dan dapat mencapai 30 – 60 cm saat dewasa.[1]

Jati memiliki pertumbuhan yang lambat dengan germinasi rendah (biasanya kurang dari 50%) yang membuat proses propagasi secara alami menjadi sulit sehingga tidak cukup untuk menutupi permintaan atas kayu jati.[3] Jati biasanya diproduksi secara konvensional dengan menggunakan biji. Akan tetapi produksi bibit dengan jumlah besar dalam waktu tertentu menjadi terbatas karena adanya lapisan luar biji yang keras.[3] Beberapa alternatif telah dilakukan untuk mengatasi lapisan ini seperti merendam biji dalam air, memanaskan biji dengan api kecil atau pasir panas, serta menambahkan asam, basa, atau bakteri.[4] Akan tetapi alternatif tersebut masih belum optimal untuk menghasilkan jati dalam waktu yang cepat dan jumlah yang banyak.[4]

Umumnya, Jati yang sedang dalam proses pembibitan rentan terhadap beberapa penyakit antara lain leaf spot disease yang disebabkan oleh Phomopsis sp., Colletotrichum gloeosporioides, Alternaria sp., dan Curvularia sp., leaf rust yang disebabkan oleh Olivea tectonea, dan powdery mildew yang disebabkan oleh Uncinula tectonae.[5] Phomopsis sp. merupakan penginfeksi paling banyak, tercatat 95% bibit terkena infeksi pada tahun 1993-1994.[5] Infeksi tersebut terjadi pada bibit yang berumur 2 – 8 bulan.[5] Karakterisasi dari infeksi ini adalah adanya necrosis berwarna coklat muda pada pinggir daun yang kemudian secara bertahap menyebar ke pelepah, infeksi kemudian menyebar ke bagian atas daun, petiol, dan ujung batang yang mengakibatkan bagian daun dari batang tersebut mengalami kekeringan.[5] Jika tidak disadari dan tidak dikontrol, infeksi dari Phomopsis sp. akan menyebar sampai ke seluruh bibit sehingga proses penanaman jati tidak bisa dilakukan.

<!– @page { margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } A:link { so-language: zxx } –>Sifat ekologis dan penyebaran

Tectona grandis

Jati menyebar luas mulai dari India, Myanmar, Laos, Kamboja, Thailand, Indochina, sampai ke Jawa. Jati tumbuh di hutan-hutan gugur, yang menggugurkan daun di musim kemarau.

Menurut sejumlah ahli botani, jati merupakan spesies asli di Burma, yang kemudian menyebar ke Semenanjung India, Muangthai, Filipina, dan Jawa. Sebagian ahli botani lain menganggap jati adalah spesies asli di Burma, India, Muangthai, dan Laos.

Sekitar 70% kebutuhan jati dunia pada saat ini dipasok oleh Burma. Sisa kebutuhan itu dipasok oleh India, Thailand, Jawa, Srilangka, dan Vietnam. Namun, pasokan dunia dari hutan jati alami satu-satunya berasal dari Burma. Lainnya berasal dari hasil hutan tanaman jati.

Jati paling banyak tersebar di Asia. Selain di keempat negara asal jati dan Indonesia, jati dikembangkan sebagai hutan tanaman di Srilangka (sejak 1680), Tiongkok (awal abad ke-19), Bangladesh (1871), Vietnam (awal abad ke-20), dan Malaysia (1909).

Iklim yang cocok adalah yang memiliki musim kering yang nyata, namun tidak terlalu panjang, dengan curah hujan antara 1200-3000 mm pertahun dan dengan intensitas cahaya yang cukup tinggi sepanjang tahun. Ketinggian tempat yang optimal adalah antara 0 – 700 m dpl; meski jati bisa tumbuh hingga 1300 m dpl.

Tegakan jati sering terlihat seperti hutan sejenis, yaitu hutan yang seakan-akan hanya terdiri dari satu jenis pohon.

Ini dapat terjadi di daerah beriklim muson yang begitu kering, kebakaran lahan mudah terjadi dan sebagian besar jenis pohon akan mati pada saat itu. Tidak demikian dengan jati. Pohon jati termasuk spesies pionir yang tahan kebakaran karena kulit kayunya tebal. Lagipula, buah jati mempunyai kulit tebal dan tempurung yang keras. Sampai batas-batas tertentu, jika terbakar, lembaga biji jati tidak rusak. Kerusakan tempurung biji jati justru memudahkan tunas jati untuk keluar pada saat musim hujan tiba.

Guguran daun lebar dan rerantingan jati yang menutupi tanah melapuk secara lambat, sehingga menyulitkan tumbuhan lain berkembang. Guguran itu juga mendapat bahan bakar yang dapat memicu kebakaran —yang dapat dilalui oleh jati tetapi tidak oleh banyak jenis pohon lain. Demikianlah, kebakaran hutan yang tidak terlalu besar justru mengakibatkan proses pemurnian tegakan jati: biji jati terdorong untuk berkecambah, pada saat jenis-jenis pohon lain mati.

Tanah yang sesuai adalah yang agak basa, dengan pH antara 6-8, sarang (memiliki aerasi yang baik), mengandung cukup banyak kapur (Ca, calcium) dan fosfor (P). Jati tidak tahan tergenang air.

Pada masa lalu, jati sempat dianggap sebagai jenis asing yang dimasukkan (diintroduksi) ke Jawa; ditanam oleh orang-orang Hindu ribuan tahun yang lalu. Namun pengujian variasi isozyme yang dilakukan oleh Kertadikara (1994) menunjukkan bahwa jati di Jawa telah berevolusi sejak puluhan hingga ratusan ribu tahun yang silam (Mahfudz dkk., t.t. ).

Karena nilai kayunya, jati kini juga dikembangkan di luar daerah penyebaran alaminya. Di Afrika tropis, Amerika tengah, Australia, New Zealand, Pasifik dan Taiwan

<!– @page { margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } H2 { margin-bottom: 0.21cm } A:link { so-language: zxx } –>Anggrek merpati (Dendrobium crumenatum) merupakan anggrek yang cukup populer karena bentuk bunganya yang seperti burung merpati sedang terbang. Anggrek merpati memiliki habitat hidup yang luas, mulai dari Indonesia, Singapura, Thailand, hingga ke Filipina dan Papua, sehingga mudah ditemui bahkan pada cabang-cabang pohon di pinggir jalan sekalipun. Anggrek ini juga dapat bertahan hidup hampir dimana pun, baik itu daerah dataran tinggi maupun dataran rendah.

Karakteristik Tanaman

Anggrek merpati mempunyai bunga dengan sepal dan petal berwarna putih dengan bentuk lidah (labellum) bervariasi dan memiliki warna putih dengan sedikit kekuningan. Bunganya harum semerbak, terutama di pagi hari dan biasanya hanya bertahan sehari. Mekarnya bunga seringkali secara bersamaan dan dipengaruhi oleh perbedaan suhu yang ekstrem (misalnya: hujan deras pada musim kemarau).

Anggrek merpati termasuk dalam anggrek golongan monopodial dengan bentuk bulb membengkak pada bagian bawah dan pipih pada bagian atas. Akarnya bulat pipih berwarna putih memanjang. Anggrek ini termasuk anggrek yang rajin menghasilkan keiki.

Anggrek adalah tanaman yang identik dengan sifat kesabaran, keuletan, ketekunan, dan pantang menyerah. Justru diperlukan “ketangguhan” tersendiri untuk dapat menaklukan anggrek-anggrek perkasa seperti Anggrek tebu misalnya (Grammatophylum speciosum). Salah satu upaya untuk lebih mensosialisasikan kesadaran cinta anggrek kepada generasi muda adalah dengan mengajak mereka terlibat secara langsung dengan aktifitas memelihara anggrek. Dengan melakukan praktek langsung, maka akan dimulailah kesadaran untuk peduli terhadap kehidupan sang anggrek. Nah, untuk mensosialisasikan gerakan tersebut, maka diperlukan petunjuk awal untuk memulai hobi ini. Salah satu jenis anggrek yang sangat direkomendasikan untuk dicoba untuk sekedar iseng oleh pemula adalah Dendrobium crumenatum atau dikenal luas dengan nama Anggrek Merpati

Dendrobium crumenatum atau yang lebih dikenal dengan nama Anggrek merpati adalah salah satu jenis anggrek alam yang sangat mudah pemeliharaannya. Anggrek ini memiliki cukup banyak variasi dalam bentuk dan ukuran bunga. Warna khas nya yang putih bersih ditambah aroma harum semerbak merupakan kelebihan anggrek ini dibanding kerabatnya yang lain. Anggrek ini memiliki adaptasi yang sangat luas mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Saat musim berbunga tiba, seluruh kuntum umumnya akan mekar serentak. Hanya saja, lama mekarnya tidak lebih dari 1 hari. Kelebihan lain anggrek ini adalah toleran terhadap kekeringan, kemampuan menghasilkan keiki (anakan) yang sangat tinggi, tingkat pertumbuhan akar dan tunas yang cepat, serta tahan terhadap berbagai rentang intensitas cahaya yang kuat.

Anggrek ini amat sangat dianjurkan untuk para pemula, bahkan yang sekedar iseng sekalipun. Bagi temen-temen awam yang ingin mengetahui dunia anggrek, tentu sangatlah penting untuk mencoba memulai dengan anggrek ini. Tidak perlu khawatir apalagi cemas apabila merasa belum berpengalaman memelihara anggrek sebelumnya. Bahkan kita akan dibuat keheranan dengan ketangguhan anggrek ini untuk bertahan hidup. Sangatlah pantas bila Dendrobium crumenatum si Anggrek merpati ditempatkan pada posisi terhormat.

Apabila anda berminat untuk mencoba memeliharanya, cobalah iseng-iseng mengamati kebun tetangga sebelah, apabila anda meminta dengan baik-baik, saya sangat yakin anda akan diberi setidaknya 2-3 batang atau bahkan lebih. Apabila masih kesulitan juga, silahkan bertamasya di kawasan pegunungan atau kawasan hutan, disana anda akan banyak menemui pedagang anggrek menjual tanaman ini, atau jika beruntung anda cukup memungut beberapa batang anggrek merpati langsung dari pepohonan. Masih kesulitan juga ??!!…..dengan sangat-sangat berbahagia rekan-rekan di milis anggrek akan berbagi koleksi Anggrek merpatinya secara cuma-cuma alias gratis…mungkin hanya mengganti ongkos kirim apabila tempatnya jauh. Merpati adalah lambang kesetiaan, persahabatan, dan kesetiakawanan sosial…maka selayaknyalah anggrek ini dijadikan simbol persahabatan antar penggemar anggrek.

Informasi budidaya : Dendrobium crumenatum (Anggrek merpati) dapat dipisah dengan mudah dari rumpunnya. Pisahkan sedikitnya 2 batang besar atau 3-4 batang ukuran kecil. Kemudian bungkus bagian pangkal batang bawah yang memiliki akar dengan sedikit sabut kelapa yang sudah dibasahi terlebih dahulu. Setelah dibungkus, tanaman ini di tempelkan pada sekeping pakis atau di tanam dalam pot berisi potongan pakis/arang. Letakkan pada tempat yang teduh selama 2-3 minggu, hingga akar baru telah tumbuh dan tanaman tampak kuat. Pindahkan tanaman ditempat yang lebih terang dengan terus memelihara kelembaban pada medianya. Saat tunas-tunas baru telah tumbuh dan menjadi rumpun dewasa, maka puluhan kuntum bunga akan segera menyemarakkan hasil jerih payah anda. Tidak perlu khawatir terlalu lama menunggu, karena anggrek ini telah dikenal memiliki laju partumbuhan yang cepat.

<!– @page { margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } –>1. SEJARAH SINGKAT

Dahlia merupakan tanaman bunga hias berupa tumbuhan tahunan yang tegak. Tanaman ini berasal dari pegunungan Meksiko. Dahlia termasuk tanaman hias yang terlambat dibudidayakan. Di Eropa budidaya dimulai tahun 1789, dari Royal Botanical Garden di Madrid, Spanyol dan menyebar ke seluruh Eropa Barat. Walaupun perkembangannya sangat lambat, pada tahun 1841 sudah terdapat 1.200 varietas. Dahlia didatangkan ke Jawa Barat dari negeri Belanda pada masa penjajahan di abad ke 19. Saat ini dahlia menjadi komoditi bunga potong/bunga pot yang penting di berbagai belahan dunia. Di luar negeri, bunga ini mempunyai prospektif sehingga dibentuk kelompok pemerhati bunga dahlia seperti Dahlia Society of India, National Dahlia Society of United kingdom dan American Dahlia Society.

Tanaman Dahlia yang dibudidayakan terdiri atas Dahlia pohon yang tingginya bisa mencapai beberapa meter dan berupa tanaman perdu (tanaman berkayu namun tetap rendah). Bunga dahlia memiliki warna : putih, kuning, jingga, violet, merah, ungu atau campurannya. Diameter bunga terkecil sekitar 5 cm sedangkan yang terbesar sekitar 30 cm. Spesies dahlia yang ada saat ini adalah D. pinnata, D. variabilis, D. coccinea, D. juarezii.

3. MANFAAT TANAMAN

Bunga dahlia kaktus yang berwarna putih selalu diperdagangkan karena merupakan jenis bunga yang banyak dipakai untuk merangkai bunga dukacita. Jenis Dahlia lain yang kaya warna (dahlia besar dan dahlia kecil) dijual di dalam polibag untuk digunakan sebagai tanaman di luar rumah. Dahlia adalah tanaman berubi. Ubi dahlia mengandung hampir 70 prosen pati dalam bentuk inulin. Inulin murni hasil ekstraksi dari ubi dahlia dimanfaatkan di bidang kedokteran. Jika inulin difermentasi oleh enzim tertentu atau oleh jamur tanah, inulin akan berubah menjadi fruktosa, suatu gula yang banyak digunakan dalam pengawetan makanan atau pembuatan sirup. Karena itu, pemanfaatan inulin dari dahlia melalui biokonversi menjadi gula fruktosa.

4. SENTRA PENANAMAN

Di Indonesia untuk tujuan komersil, dahlia dibudidayakan di dataran tinggi Lembang dan Cianjur (Jawa Barat).

5. SYARAT PERTUMBUHAN

5.1. Iklim

Tanaman ini memerlukan sinar matahari yang berlimpah tanpa naungan.

5.2. Media Tanam

  1. Tanaman dapat tumbuh di setiap tanah lempung berpasir yang mengandung humus, memiliki tata udara baik dan gembur.

  2. Keasaman tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini antara pH=6,0-8,0.

5.3. Ketinggian Tempat

Tanaman dapat tumbuh baik pada daratan tinggi dengan ketinggian optimum 700-1.000 m dpl.

6. PEDOMAN BUDIDAYA

6.1. Pembibitan

  1. Teknik Penyemaian Bibit

    1. Perbanyakan generatif dengan benih : Dilakukan pada dahlia mini untuk mendapatkan warna bunga yang baru dan lebih bervariasi. Benih berasal dari tanaman dahlia yang sehat berumur 5 bulan. Benih langsung disemai di atas persemaian yang telah disiapkan. Bedengan persemaian dibuat di atas tanah dengan lebar 1 m dan panjang tergantung besar lahan dengan arah Utara-Selatan. Bedengan dibuat dari campuran humus, pupuk kandang sapi dan tanah yang subur dengan perbandingan 1:1:1. Tinggi bedengan 5 cm. Bibit disebarkan merata di atas bedengan dan ditutup tipis-tipis dengan tanah. Pada musim kemarau bedengan ditutup dengan daun pisang yang telah dicuci atau karung goni yang bersih agar kelembaban bedengan terjaga. Bedengan perlu diberi naungan bila persemaian dilakukan pada musim hujan. Naungan berupa plastik transparan setinggi 80 cm di sisit timur dan 60 cm di sisi barat. Setelah benih berkecambah dan berdaun dua helai, penutup (daun pisang/karung goni) dibuka. Bibit dipelihara dipersemaian sampai berdaun sempurna 2 buah, pada stadia ini akar tanaman belum menyentuh dasar bedengan dan dipindahtanamkan ke polibag transparan 18×15 cm berisi campuran sekam dan pupuk kandang sapi (6:1). Setelah tanaman berdaun 6 helai, dilakukan pindahtanam kedua ke dalam polybag transparan 30×20 cm berisi media yang sama. Di dalam polybag ini tanaman dipelihara sampai berbunga selama 1,5-2 bulan dan siap untuk dijual.

    2. Perbanyakan vegetatif dengan stek : Dilakukan pada dahlia mini untuk mendapatkan bunga dengan warna dan bentuk yang sama dan untuk dahlia besar yang tidak dapat berbiji. Bahan stek diambil dari tunas ketiak yang berukuran 7-10 cm. Untuk menghindari penyakit, gunakan pisau stek/pisau tajam yang bersih untuk memotong tunas. Pembibitan dilakukan di polybag transparan 30×20 cm berisi campuran sekam padi dan pupuk kandang (6:1) dan dipelihara sampai siap jual tanpa dipindahtanam selama 3 hari.

    3. Perbanyakan vegetatif dari ubi : Dilakukan pada dahlia kaktus dan semi kaktus. Ubi diambil dari tanaman berumur 7 bulan. Untuk mendapatkan ubi, batang tanaman yang telah habis masa berbunga pertamanya dipotong sampai 10 cm dari permukaan tanah.Tanah digali dan ubi diangkat bersama dengan batang utamanya.

  2. Pemeliharaan Penyemaian

    1. Tanaman di Persemaian : Selama persemaian tanaman disiram satu hari sekali dan tidak diberi pupuk karena makanan sudah cukup banyak didapatkan dari bedengan. Penyiangan gulma harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak merusak bibit yang masih mudah rusak.

    2. Tanaman di dalam polibag : Tanaman disiram 1-2 hari sekali (pagi-sore) kecuali jika hari hujan. Gulma jarang tumbuh, jika ada disiangi dengan cara dicabut atau diambil dengan cangkul kecil Untuk mencegah hama/penyakit, tanaman disemprot dengan pestisida antracol/Basudin 2 minggu sekali di saat pergantian musim kemarau-hujan dan musim hujan. Pupuk daun Gandasil dan 1 gram NPK diberikan 1 minggu sekali.

6.2. Pengolahan Media Tanam

  1. Penanaman di Polybag (dahlia mini dan dahlia besar)

    1. Media tanam berupa sekam dan pupuk kandang (6:1) dicampur merata.

    2. Masukkan media ke dalam polybag 30 x 20 cm sampai mengisi 90 prosen volume.

    3. Buat lubang tanam ditengah media, tambahkan 1 gram pupuk NPK.

    4. Masukkan bibit dari polybag kecil dan padatkan media di sekitar batang. Siram sampai lembab.

    5. Selanjutnya tanaman diberi pupuk NPK sebanyak 1 gram setiap dua minggu. Penyemprotan dengan pestisida Antracol dan Basudin dilakukan jika terlihat gejala serangan penyakit.

    6. Pemangkasan daun perlu dilakukan agar bunga yang dihasilkan berkualitas baik. penjarangan bunga bertujuan untuk mendapatkan bunga dengan ukuran maksimal. Kriteria penjarangan bunga adalah:

      1. Di setiap pucuk lateral hanya terdapat 6 kuntum bunga dihitung sampai buku ke tiga untuk tanaman Dahlia mini.

      2. Di setiap pucuk utama dan pucuk lateral hanya terdiri atas 3 kuntum bunga untuk tanaman Dahlia yang besar.

  2. Pembentukan Bedengan : Bedengan dibuat dengan lebar 70 cm, tinggi 15 cm dan panjang sesuai dengan kondisi lahan dan jarak antar bedengan 55 cm. Setelah bedengan terbentuk, tanah diolah sedalam 45 cm beberapa kali dengan cangkul. Tambahkan pupuk kandang setebal 15 cm (10-15 ton/ha) dan campur dengan 45 cm tanah bedengan. Haluskan tanah bedengan sampai kedalaman 15 cm. Rapikan kembali bedengan.

6.3. Teknik Penanaman

  1. Pembuatan Lubang Tanam : Lubang tanam dibuat sedalam 20 x 20 x 20 cm pada jarak tanam 65-75 cm.

  2. Cara Penanaman Ubi : Ubi diletakkan mendatar di dasar lubang dan tutup dengan tanah setebal 5 cm. Dari tunas yang tumbuh hanya satu atau dua yang dibiarkan tetap tumbuh.

6.4. Pemeliharaan Tanaman

  1. Penjarangan dan Penyulaman : Untuk mendapatkan pertumbuhan yang seragam dapat dilakukan sampai tanaman berumur 3 minggu. Biasanya bibit tidak tumbuh sempurna jika pengairan terlambat dilakukan terutama jika udara panas. Penjarangan bunga perlu dilakukan terutama jika jumlah bunga dalam satu tangkai terlalu banyak supaya diameter bunga mencapai maksimum. Pada dahlia kaktus (putih) hanya satu bunga yang dibiarkan hidup pada satu tangkai, sedangkan pada dahlia semi kaktus dapat 5 – 6 bunga.

  2. Penyiangan : Dilakukan sesuai dengan pertumbuhan gulma dan pada saat pemupukan serta pembumbunan. Pencegahan tumbuhnya gulma dapat dilakukan dengan menghamparkan mulsa organik di antara tanaman. Ketika tanaman mencapai 1 m, tanaman dibumbun dan disangga dengan 2 batang bambu agar tidak rebah.

  3. Pemupukan : ilakukan setiap 10 hari dengan urea, SP-36 dan KCl masing-masing 2 gram atau NPK sebanyak 5 gram. Pemberian pertama 10 hari setelah pindah tanam. Pupuk diberikan di dalam larikan sejauh 15 cm dari pangkal batang. Tutup pupuk dengan tanah.

  4. Pengairan dan penyiraman : Dilakukan sesuai pertumbuhan tanaman. Di awal pertumbuhannya, tanah di sekitar pangkal batang sampai titik terluar tajuk jangan sampai mengering. Pada saat itu, jika perlu tanaman disiram 2-3 kali sehari tergantung dari keadaan cuaca. Setelah itu penyiraman dapat dilakukan setiap 5 hari. Penyiraman juga perlu dilakukan setelah pemberian pupuk.

7. HAMA DAN PENYAKIT

7.1. Hama

  1. Ulat tanah (Agrotis ypsilon Hufn.)

    • Gejala: ulat menyerang tanaman ubi dan batang. Ulat memotong titik tumbuh atau pangkal batang tanaman sehingga tangkai daun atau batang rebah dan layu terutama di siang hari.

    • Pengendalian: dilakukan dengan membunuh ulat bersamaan dengan pembubunan dan penyiangan gulma, pemberian furadan walau tidak selalu efektif dan penyemprotan insektisida Indofuran 3G atau Hostathion.

7.2. Penyakit

  1. Embun tepung/Powdery mildew

    • Penyebab: jamur Oidium tingitanium Sphaetotheca mascularis atau Uncinula necator).

    • Gejala: bagian yang terserang, terutama daun, tertutup lapisan putih tipis seperti tepung, daun akan mengering dan gugur.

    • Pengendalian: fungisida Benlate atau Rubigan 120 EC. Serangan terjadi pada masa perpindahan musim dari hujan ke kemarau.

  2. Virus

    • Penyebab: jenis virus CMV, TSV, TSWV dan DMV.

    • Gejala: pertumbuhan tanaman abnormal sehingga tanaman kerdil.

    • Pengendalian: mengendalikan perkembangan vektor serangga seperti aphid atau trips, merendam benih dalam air panas, menghancurkan tanaman terinfeksi dan menyemprotkan insektisida. Metode yang lebih baik untuk mengeliminasi virus adalah menggunakan bibit dari kultur jaringan dan mendeteksi keberadaan virus dengan test ELISA.

8. PANEN

Panen tanaman dahlia dapat berupa bunga dan ubi Ubi yang dijadikan bahan pemanis diambil dari dahlia besar, dahlia kaktus atau semi kaktus.

8.1. Ciri dan Umur Panen

  1. Bunga: tiga bulan setelah tanam, bunga pertama dapat dipetik 2 kali seminggu sampai 4 bulan kemudian. Bunga yang siap dipetik telah mekar penuh dengan diameter 10 cm.

  2. Ubi: ubi dipanen pada waktu tanaman berumur 7 bulan setelah tanam.

8.2. Cara Panen

  1. Bunga: bunga dahlia kaktus (ungu muda) dipetik dengan cara memotong tangkai bunga sepanjang 20 cm dari dasar bunga. Bunga dahlia semi kaktus dipanen dengan cara memotong tangkai bunga sepanjang 50 cm dari dasar bunga.

  2. Ubi: seluruh tanaman dibiarkan tumbuh beberapa hara supaya sisa-sisa makanan di dalam batang utama dapat diserap oleh umbi. Batang dipotong sampai ketinggian 10 cm dari pangkal batang, tanah di sekitar batang digali dan ubi diangkat bersama-sama dengan batangnya.

8.3. Prakiraan Produksi

  1. Bunga: untuk areal tanam 1 tumbak (14 m 2 ), dihasilkan bunga sebanyak 1500 kuntum setiap minggu selama 4 bulan panen.

  2. Ubi: besar ubi dan produksi ubi per batang tergantung dari jenis dahlia. Dahlia kaktus menghasilkan ubi yang besar dan dapat mencapai 2 kg/tanaman. Dalam 10 tumbak (140 m 2 ) dihasilkan 400 kg ubi.

9. PASCAPANEN

  1. Bunga : Setiap 50 tangkai diikat dan dibungkus daun pisang, biasanya bunga langsung dijual ke pasar bunga (konsumen).

  2. Ubi : Untuk mendapatkan gula fruktosa dari ubi dahlia dilakukan perlakuan sebagai berikut:

    1. Ubi dicuci bersih, dikupas dan dipotong-potong setebal 1 cm.

    2. Potongan ubi digodog dengan air selama 20 menit.

10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN

10.1. Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya dahlia didasarkan pada luas lahan 30 tumbak (420 m2) pada tahun 1999 di Lembang, Jawa Barat.

  1. Biaya produksi :

    1. Sewa lahan 420 m2 untuk 1 musim tanam Rp. 100.000,-

    2. Bibit: 2000 @ Rp. 1.000,- Rp. 2.000.000,-

    3. Pupuk

      • Pupuk kandang Rp. 45.000,-

      • Pupuk buatan Rp. 525.000,-

    4. Pestisida Rp. 750.000,-

    5. Alat (polibag, sekam dll) Rp. 2.750.000,-

    6. Tenaga kerja Rp. 2.625.000,-

    7. Lain-lain Rp. 500.000,-

    8. Jumlah biaya produksi Rp. 9.295.000,-

  2. Pendapatan: 25.000 kuntum x 16 minggu @ Rp.35,- Rp. 14.000.000,-

  3. Keuntungan Rp. 4.705.000,-

  4. Parameter kelayakan usaha : 1. rasio output/input = 1,506

Harga dahlia mini di dalam polibag antara Rp. 600,- sampai Rp. 1.000,- dan dahlia besar di dalam polibag antara Rp.1.000,- sampai Rp.1.500,-. Tanaman dijual di kebun dan selalu habis sebelum bunganya mekar. Dengan biaya produksi termasuk buruh sekitar Rp. 350,- sampai Rp. 400,- per polibag, penjualan dahlia sebagai tanaman pot atau tanaman di luar rumah akan menguntungkan.

10.2. Gambaran Peluang Agribisnis

Dahlia adalah tanaman hias yang sangat digemari di manca negara tetapi di Indonesia belum terlalu populer. Berbagai festival Dahlia sering dilaksanakan di Inggris, Amerika atau India. Masa depan bunga ini di Indonesia akan lebih baik seiring dengan minat masyarakat untuk menjadikan bunga sebagai salah satu kebutuhan. Sebenarnya, potensi dahlia yang sangat menjanjikan adalah tingginya kandungan inulin di dalam ubi. Inulin ini dapat diubah menjadi gula fruktosa. Saat ini Indonesia masih mengimpor gula fruktosa. Agribisnis bunga dahlia dengan tujuan menjadikannya sebagai tanaman penghasil inulin atau gula akan menghadapi masa yang cerah. Harga inulin, harga sirup fruktosa Rp. 3.100,-/kg (1990).

11. STANDAR PRODUKSI

11.1. Ruang Lingkup

Standar produksi meliputi: klasifikasi dan standar mutu, cara pengambilan contoh dan pengemasan.

11.2. Deskripsi : …

11.3. Klasifikasi dan Standar Mutu : Mutu dan pengepakan bunga untuk ekspor ke pasaran Internasional sangat ditentukan oleh negara pengimpor.

11.4. Pengambilan Contoh

Dari satu partai atau lot bunga dahlia yang terdiri atas maksimum 1.000 kemasan, contoh diambil secara acak sejumlah seperti tersebut dalam data di atas:

  1. Contoh yang diambil semua, jumlah kemasan bunga dalam partai 1–5.

  2. Contoh yang diambil sekurang-kurangnya 5, jumlah kemasan bunga dalam partai 6–100.

  3. Contoh yang diambil sekurang-kurangnya 7, jumlah kemasan bunga dalam partai 101–300.

  4. Contoh yang diambil sekurang-kurangnya 9, jumlah kemasan bunga dalam partai 301–500.

  5. Contoh yang diambil sekurang-kurangnya 10, jumlah kemasan bunga dalam partai 501–1001.

Dari setiap kemasan contoh yang dipilih secara acak diambil sekurang-kurangnya tiga tangkai bunga. Untuk kemasan contoh dengan isi kurang dari tiga tangkai, diambil satu tangkai. Dari sejumlah tangkai yang terkumpul kemudian diambil secara acak contoh yang berjumlah sekurang-kurang lima tangkai diuji. Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat, yaitu orang yang telah dilatih terlebih dahulu dan diberi wewenang untuk melakukan hal tersebut.

11.5. Pengemasan

  1. Pangkal tangkai bunga dahlia potongan dimasukan ke dalam tube berisi cairan pengawet/dibungkus dengan kapas kemudian dimasukan ke dalam kantong plastik berisi cairan pengawet lalu dikemas dalam kotak karton/kemasan lain yang sesuai.

  2. Satu ikatan terdiri dari 20 tangkai bunga dan dibungkus dengan pembungkus dari kertas khusus Sleeves. Kuntum tidak tertutup seludang, pangkal bunga diberi kapas basah.

  3. Pengepakan dilakukan dalam kotak kardus dengan kapasitas 10 ikatan. Pada bagian luar kemasan diberi tulisan:

    1. Nama barang.

    2. Jenis mutu.

    3. Nama atau kode produsen/eksportir.

    4. Jumlah isi.

    5. Negara tujuan.

  4. Pengangkutan dilakukan dengan alat angkut bersuhu udara 7-8 derajat C dengan kelembaban udara 60-65 %.